Nama saya Ahmad Desaili. Sekitar
19 tahun yang lalu, saya di lahirkan ke bumi ini. Saya Anak ke lima dari lima
bersaudara dari pasangan Hardiman Sanan selaku ayah dan Nurhayani selaku Ibu.
Saudara pertama saya adalah seorang perempuan yang cantik penuh ketegasan dalam
bertindak dan pembersih orangnya. Sisanya semuanya adalah laki-laki yang gagah
berani . Saya tidak tahu sebenernya apa nilai
yang ada pada diriku ini.
Yang saya ketahui pada diri ini adalah saya tidak
bisa melihat orang yang ada disekitar saya susah. Saya sangat sedih ketika ada
disekitar lingkungan saya merasa kesusahan dalam segala urusannya. Jikalau saya
mampu dalam menyelesaikan masalah yang ada pada seseorang agar orang tersebut
tidak lagi kesusahan, pasti saya akan membantunya. Namun jika saya tidak mampu
membantunya, cukuplah saya berdoa kepada Allah Subhanahu wataƔla yang dapat
membantu dalam segala kesusahan hamba-Nya. Saya pun merasa senang , apabila
orang yang ada disekitar saya senang dan mendapatkan sesuatu apa yang dia
harapkan. Kehidupan yang ada di dunia ini hanyalah sementara, buat apa bersusah
payah mengejar- kejar segala yang ada di bumi ini apabila nantinya semua yang
ada dunia ini, di bumi ini tidak berguna bagi kehidupan yang abadi. Kalimat
tersebut sangat lah berarti bagi saya untuk menjalani kehidupan didunia ini
dengan nilai – nilai yang ada pada diri ini.
Nilai yang sangat berharga bagi
diri adalah selalu bersyukut terhadap nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta
dan juga selalu bersabar atas musibah yang menimpa pada diri ini. Saya ingin
menjadi orang yang berguna bagi orang – orang yang ada disekitar saya, terutama
kepada agama saya. Nilai yang ada pada diri saya salah satunya mungkin saya
adalah sesosok yang tidak pernah menyerah dalam menghadapi sesuatu .
Alhamdulillah atas bantuan dari Allah, saya bisa kuliah di STAN ini juga Karena
kepantangan menyerah diri ini. Mengapa demikian? Sewaktu saya SMA, STAN ini
sebenernya bukan tujuan utama saya dan cita-cita saya masuk ke STAN, saya
awalnya ingin masuk ke Perguruan Tinggi yang sangat difavoritkan oleh
kebanyakan siswa-siswi . yaitu ITB yang ada di bandung. Saya memilih jurusan
Pertambangan . saya sudah berangan-angan bisa masuk dan belajar pertambangan
disana dan nantinya bekerja dengan mendapatkan penghasilan yang besar. Namun,
ketika pengumuman terjadi, waktu itu saya lewat jalur undangan yang disediakan
oleh pihak sekolah.
Dengan membuka websitenya, ternyata saya tidak lulus dan
tidak bisa kuliah disana. Aduhai betapa sedihnya hati ini melihat hal tersebut,
saya merasa kecewa dan bingung apa yang akan saya lakukan. Akhirnya saya
menyadari bahwa Allah bukan memberikan rezeki kepada saya untuk kuliah disana.
Saya sadar dan melupakan sejenak kesedihan tersebut dan bertekad untuk
mendapatkan yang lebih baik. Saya mengikuti semua tes yang ada dimulai dari
sbm, pln, hingga stan .
Alhamdulillah seluruhnya bisa saya ikuti dan lulus semua,
namun allah memberi petunjuk kepada saya agar memilih stan. Karena insyaallah
bisa membuat orangtua bangga dan orang yang disekitar saya pun bangga . karena
pantang menyerah, semua akan bisa kita dapati dan selalu berusaha jangan pernah
mengeluh dengan sesuatu kondisi yang tidak menyenangkan bagi kita. Karena kita
tidak mengetahui, apa yang ada dibalik tersebut. Dan saya selalu berusaha tidak
mengeluh dengan kondisi yang saya miliki. Berani dalam bertindak , mungkin itu
juga yang menjadi nilai diri ini. Saya tidak akan takut gagal karena kita tahu
bahwa kegagalan adalah awal suatu kesuksesan , oleh sebab itu saya berani dalam
melakukan sesuatu. Mungkin itulah nilai
yang ada pada diriku ini yang penuh dengan kekurangan .