Laman

Rabu, 02 Mei 2012

Institut Teknlogi Bandung


Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan diKota Bandung. ITB didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Saat ini status ITB adalah BHMN (Badan Hukum Milik Negara).
Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di kampus di antaranya toko buku, kantor pos, kantin, bank, dan klinik.
Selain ruangan kuliah, laboratorium, bengkel dan studio, ITB memiliki sebuah galeri seni yaitu Galeri Soemardja, fasilitas olah raga, dan sebuah Campus Center. Di dekat kampus juga terdapat Masjid Salman untuk beribadah dan aktivitas keagamaan umat Islam di ITB. Untuk mendukung pelaksanaan aktivitas akademik dan riset, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung akademik, dintaranya Perpustakaan Pusat (dengan koleksi sekira 150.000 buku dan 1000 judul jurnal), Sarana Olah Raga Sasana Budaya Ganesha, Pusat Bahasa, Pusat layanan komputer (ComLabs) dan Observatorium Bosscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian AstronomiFMIPA), terletak 11 kilometer di sebelah utara Bandung.
Rektor ITB saat ini adalah Prof. Dr. Akhmaloka untuk periode 2010-2014.

Daftar isi

  [sembunyikan

[sunting]Sejarah

Technische Hooge School 1929
Aula Barat ITB, bangunan peninggalan masa penjajahan Belanda dengan bentuk atapnya yang khas karya arsitek Henri Maclaine Pont.
Aula Barat ITB
Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920.
ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama "Technische Hooge School (THS)" te Bandoeng dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, THS diubah namanya menjadi バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku?). Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit Van Indonesie dengan Faculteit van Technische Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung. Dan pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
ITB juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, ITB memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.

[sunting]Fakultas dan Sekolah

Fakultas
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
Plaza Widya ITB dengan Gunung Tangkuban Perahu di kejauhan, perhatikan bentuk atap khas bangunan di ITB.
Bangunan perpustakaan pusat ITB
Fakultas adalah unit pendidikan di ITB yang di dalamnya terdapat beberapa Program Studi (dulu departemen), baik di tingkat sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, sekolah adalah unit pendidikan yang memiliki beberapa program studi namun keilmuan-keilmuan yang ada di program studi itu tidak terlalu jauh. Misalkan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB yang memiliki 5 program studi, memang batas keilmuannya cukup dekat, yaitu di lingkup keelektroteknikan (Teknik Elektro, Telekomunikasi, dan Tenaga Listrik), serta di lingkup Computer Science (Teknik Informatika dan Sistem Teknologi Informasi). Oleh karena itu, meskipun jumlah program studi di dalamnya semakin banyak, istilah 'sekolah' tersebut tidak diubah menjadi 'fakultas'. Namun demikian, secara administratif tidak ada perbedaan yang berarti antara fakultas dan sekolah, dengan kata lain perbedaan Fakultas dengan Sekolah di ITB hanyalah sekadar terminologi belaka. Keduanya dipimpin oleh seorang Dekan dengan dibantu oleh 2 orang Wakil Dekan, yaitu Wakil Dekan bidang Akademik dan Wakil Dekan bidang Sumber Daya.

[sunting]Reputasi

ITB adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Menurut pemeringkatan universitas berdasarkan tingkat kepopuleran suatu Institusi pendidikan di dunia maya, dengan jumlah sampel sebanyak lebih dari 9200 institusi tahun 2010 oleh 4icu.org. Menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menduduki peringkat 80 dunia di bidang Engineering dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menembus 100 besar pemeringkatan, diikuti oleh Universitas Indonesia. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT.[1].
Pada tahun 2010, peringkat ITB kembali melorot ke urutan 93 di bidang Engineering dan IT menurut THE-QS. [2].
Sedangkan menurut tingkat keketatan masuk, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi di bidang IPA melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2009 dari 422.159 peserta ujian.[3]

[sunting]Rektor

[sunting]Keluarga Mahasiswa ITB

Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaanyang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan Mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan.
Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi BandungKM ITB.

[sunting]Unit Kegiatan Mahasiswa

Unit Pendidikan
Unit Olahraga
    • Kendo ITB
    • Unit Karate ITB
    • Kyokushinkai
    • Unit Yudo ITB
    • Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia
    • Unit Capoeira Quizumba ITB (UCQI)
    • Unit Renang dan Polo Air (URPA)
    • Unit Catur
    • Unit Hoki
    • Unit Basket "GANESHA" (UBG-ITB)
    • Unit Bridge
    • Unit Tenis ITB
    • Unit Aktivitas Tenis Meja ITB (UATM ITB)
    • Unit Bola Voli (UBV)
    • Unit Bulu Tangkis (UBT) ITB
    • Persatuan Beladiri Kempo Indonesia
    • Satria Nusantara
    • Perisai Diri
    • Tae Kwon - Do
    • Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB)
    • Pendawa Padma
    • Unit Soft Ball
    • Wanadri
    • Sinar Putih
    • Panahan
    • Tri Eka Dharma Margaluyu "313"
    • Tarung Drajat (Boxer)
    • Bela Diri Hikmatul Iman
    • Bridge (UAB)
    • Aikido
    • Aerokreasi
    • Ganesha Bicycler

[sunting]Himpunan Mahasiswa Jurusan

[sunting]Alumni