Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Pada kesempatan ini kita akan membahas masalah korupsi yang
ada di Indonesia. Memang benar korupsi Indonesia ini semakin lama semakin
banyak saja, dan orang yang korupsi pun tanpa rasa malu lagi memperlihatkan
wajah yang pda saat ditangkap tersenyum dan melambai – lambaikan tangan kearah
wartawan. Apakah Korupsi Di Indonesia ini bisa Hilang?
Korupsi di Indonesia telah menyangkut kemana-mana dimulai
dari kalangan bawah, hingga kalangan atas menyuburkan korupsi ini . melihat
artikel dari majalah Al-Muslimun “Kondisi abad ini kesempurnaan al-Islam tidak
dipraktikkan lagi dalam pengelolaan Negara, sekalipun masyarakat mayoritas
penduduknya muslim. Sehingga berbagai bentuk pelanggaran dan dosa sudah menjadi
kebiasaan serta umat manusia sudak tidak merasa nyaman lagi bergerak dalam
kehidupannya. Maka sudah dapat dipastikan perilaku ‘binatang’akan menjadi
tuntunan manusia dalam melakukan tindakan dan kepuasan hawa nafsu setan.
Praktik ini dapat kita lihat di berita-berita yang ada di televisi oleh
penyelenggara Negara.”
Oleh karena sudah tidak takut lagi orang yang berbuat
korupsi tersebut akan dosa, maka mereka santai – santai saja dengan tindakan
yang dilakukannya . kemana lagi kah etika orang yang melakukan korupsi
tersebut? Susah memang melihat orang yang korupsi, apakah dia itu binatang
ataukah setan. Karena seperti yang kita ketahui apabila binatang yang sudah
kenyang, maka dia tidak akan lagi mengambil makanan yang bisa dia ambil, eh
kebalik dengan orang yang berbuat korupsi. Tidak akan merasa kenyang mereka
dalam mengikuti hawa nafsunya. Dan selalu akan melakukan tindakan korupsi untuk
kepentingan sendiri maupun kelompoknya.
Dalam melakukan tindak pencegahan korupsi, memang masyarakat
di Indonesia ini masih ada rasa ‘masa bodoh’ lah dengan orang yang melakukan
korupsi, toh gua gak akan kena dampak secara nyata. Perbuatan semacam inilah
yang sebenarnya dapat menumbuh suburkan praktek korupsi yang ada dilingkungan
kita, dan perbuatan ini menunjukkan mati hati dalam kepekaan social
kemasyarakatan. Padahal Allah Subhana wataála menyebutkan bahwa kepekaan social
merupakan indicator ketakwaan kepada-Nya.
Praktik korupsi yang ada di Indonesia kan banyak macamnya,
dimulai dari yang Nampak da nada juga yang tidak Nampak. Kalau di Indonesia
ini, praktek korupsinya kebanyakan penyuapan antara lembaga-lembaga atau
orang-orang yang dapat memuluskan proyek ataupun kebutuhan seseorang agar dapat
dipenuhi, kenyataan yang ini sangat sulit untuk diberantas. Mungkin orang yang melakukan hal tersebut
tidak pernah mendengar hadist dari rosul yang artinya “Dari ‘Abdullah bin Amr
bin Ash, ia berkata: rasulullah saw. Telah melaknat penyuap dan penerima
suap”.(HR.Abu Dawud dan Tirmidzi).
Lenyap tidaknya korupsi dimasyarakat tergantung kepada
system yang diberlakukan dan moralitas aparatur pengelola Negara bersangkutan.
Jikalau memang system nya dipakai dengan baik, aparatur Negara mempunyai akhlak
yang baik dan takut akan berbuat dosa, insyaallah Indonesia akan terhindar dari
bencana korupsi yang ada sekarang ini. Dan juga penegak hokum harusnya menindak
tegas pelaku tindak pidana korupsi dan sekali lagi, harus takut dengan azabnya
Allah semata.