Laman

Minggu, 04 Mei 2014

Korupsi di Indonesia, Bisakah Hilang?



Assalamualaikum warahmatullah  wabarakatuh
Pada kesempatan ini kita akan membahas masalah korupsi yang ada di Indonesia. Memang benar korupsi Indonesia ini semakin lama semakin banyak saja, dan orang yang korupsi pun tanpa rasa malu lagi memperlihatkan wajah yang pda saat ditangkap tersenyum dan melambai – lambaikan tangan kearah wartawan. Apakah Korupsi Di Indonesia ini bisa Hilang? 

Korupsi di Indonesia telah menyangkut kemana-mana dimulai dari kalangan bawah, hingga kalangan atas menyuburkan korupsi ini . melihat artikel dari majalah Al-Muslimun “Kondisi abad ini kesempurnaan al-Islam tidak dipraktikkan lagi dalam pengelolaan Negara, sekalipun masyarakat mayoritas penduduknya muslim. Sehingga berbagai bentuk pelanggaran dan dosa sudah menjadi kebiasaan serta umat manusia sudak tidak merasa nyaman lagi bergerak dalam kehidupannya. Maka sudah dapat dipastikan perilaku ‘binatang’akan menjadi tuntunan manusia dalam melakukan tindakan dan kepuasan hawa nafsu setan. Praktik ini dapat kita lihat di berita-berita yang ada di televisi oleh penyelenggara Negara.”

Oleh karena sudah tidak takut lagi orang yang berbuat korupsi tersebut akan dosa, maka mereka santai – santai saja dengan tindakan yang dilakukannya . kemana lagi kah etika orang yang melakukan korupsi tersebut? Susah memang melihat orang yang korupsi, apakah dia itu binatang ataukah setan. Karena seperti yang kita ketahui apabila binatang yang sudah kenyang, maka dia tidak akan lagi mengambil makanan yang bisa dia ambil, eh kebalik dengan orang yang berbuat korupsi. Tidak akan merasa kenyang mereka dalam mengikuti hawa nafsunya. Dan selalu akan melakukan tindakan korupsi untuk kepentingan sendiri maupun kelompoknya.

Dalam melakukan tindak pencegahan korupsi, memang masyarakat di Indonesia ini masih ada rasa ‘masa bodoh’ lah dengan orang yang melakukan korupsi, toh gua gak akan kena dampak secara nyata. Perbuatan semacam inilah yang sebenarnya dapat menumbuh suburkan praktek korupsi yang ada dilingkungan kita, dan perbuatan ini menunjukkan mati hati dalam kepekaan social kemasyarakatan. Padahal Allah Subhana wataála menyebutkan bahwa kepekaan social merupakan indicator ketakwaan kepada-Nya.

Praktik korupsi yang ada di Indonesia kan banyak macamnya, dimulai dari yang Nampak da nada juga yang tidak Nampak. Kalau di Indonesia ini, praktek korupsinya kebanyakan penyuapan antara lembaga-lembaga atau orang-orang yang dapat memuluskan proyek ataupun kebutuhan seseorang agar dapat dipenuhi, kenyataan yang ini sangat sulit untuk diberantas.  Mungkin orang yang melakukan hal tersebut tidak pernah mendengar hadist dari rosul yang artinya “Dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata: rasulullah saw. Telah melaknat penyuap dan penerima suap”.(HR.Abu Dawud dan Tirmidzi).

Lenyap tidaknya korupsi dimasyarakat tergantung kepada system yang diberlakukan dan moralitas aparatur pengelola Negara bersangkutan. Jikalau memang system nya dipakai dengan baik, aparatur Negara mempunyai akhlak yang baik dan takut akan berbuat dosa, insyaallah Indonesia akan terhindar dari bencana korupsi yang ada sekarang ini. Dan juga penegak hokum harusnya menindak tegas pelaku tindak pidana korupsi dan sekali lagi, harus takut dengan azabnya Allah semata.